Selasa, 15 April 2008

Menyerahkan kekuatan pada wanita??? (agak ngalor ngidul artikel ini)

Dari pengalaman saya pribadi, ada sedikitnya 4 wanita yang jelas-jelas
melakukan pdkt padaku. Dan pdkt yang dilakukan betul-betul keterlaluan. Ke 4
orang itu punya persamaan seperti: suka merintah-merintah aku, dengan sengaja
berdiri dekat-dekatku, bahkan mengintimidasiku. Oh Tuhan. Am I so loser? Sampe-sampe ada empat orang (ini yang kuitung cuma
yang jelas-jelas 100% wanita agresif. Yang cuma 50% agresif dan 70% agresif
udah kukeluarkan dari hitungan. Dan hasilnya masih empat orang?)



 



Dalam kebudayaan kita, banyak sekali wanita yang menjadi pemimpin. Ada
Megawati yang pernah jadi presiden. Bahkan dalam keluarga, sebagian besar yang
menjadi kepala keluarga adalah istri. Suami hanya menjadi mesin pencetak uang.
Tetapi yang menentukan apakah anak mereka akan disekolahkan dimana, kemana
rencana liburan akhir tahun, apakah harus membeli televisi baru atau tidak,
merek apa tv yang akan dibeli, keputusannya masih di tangan istri.



 



Oh sadarlah. Hai para wanita. Hai para pria.. juga.



 



Ini contoh pria lemah.



Percakapan sederhana pada saat pria pacaran dengan wanita pacaran:



Koko :
Ke mana nanti kita akan makan malam nik?



Nonik :
Terserah koko aja.



Koko :
Kamu maunya makan apa?



Nonik :
Koko aja yang tentukan.



Koko :
Sungguhan! Ke mana kita akan makan malam nanti?



Nonik :
(dengan berat hati) Ya udah ke Mac Donald aja.



Koko :
Jam berapa kita berangkat?



Ooooh please. Dalam contoh ini, si pria
benar-benar tidak bisa mengambil keputusan dan memberikan kekuatan, kuasa,
otoritas pada si wanita.



 



Hai pria. Pimpinlah keputusan. Ini contoh yang
betul:



Nonik :
ko, nanti kita makan malam di Mac Donald.



Koko :
Ndak, kita ke KFC.



Nonik :
kenapa gak di Mac Donald?



Koko : Sudah. Lha aku yang nyetir. Ya terserah
aku. Nanti jam 7 malam kita berangkat.



Dalam contoh ini si pria tidak menyerahkan
kekuatannya pada wanita. Dan percayalah, wanita itu akan lebih naksir pada si
pria. Aku udah pernah nyoba.



 



Misal si pria sebenarnya suka ke Mac Donald.
Ini contoh yang betul:



Nonik :
ko, nanti kita makan malam di Mac Donald.



Koko :
Ndak, kita akan ke tempat lain yang bagus.



Nonik :
ke mana itu?



Koko :
rahasia.



Tapi malamnya si koko ternyata ngantar si nonik
ke Mac Donald. Lha sebenarnya si koko suka Mac Donald kok...



 



Saya bukan anti wanita menjadi pemimpin. Wanita
menjadi pemimpin negara. It’s ok for me. Wanita menjadi pemimpin di perusahaan.
It’s ok for me. Wanita menjadi pemimpin di gereja. It’s ok too. Tapi wanita
menjadi pemimpin dalam keluarga??? Sejak kapan?? (Efesus 5:22)



 



Jangan salahkan suami cari wanita idaman lain,
kalo si istri menjadi sangat dominan dalam keluarga. Suami menjadi merasa
impoten(secara psikologis). Sehingga suami mencari wanita lain yang bisa
memenuhi kebutuhan psikologisnya. Wanita yang menghargainya dan memujanya. Hal
ini menjelaskan mengapa kadang-kadang ada suami yang berselingkuh dengan wanita
lain yang secara fisik jelas-jelas lebih jelek dibanding istri aslinya. Ini
karena wanita lain itu tahu cara memberikan penghargaan pada pria.