Kamis, 26 Mei 2011

hati hati terhadap setiap hipnosis tanpa sadar yang terjadi di dalam hidupmu, kita harus selalu mawas diri

Semakin aku peka dan mawas diri, semakin aku menyadari, hipnosis itu selalu terjadi. Bahkan hipnosis itu dapat terjadi atau dilakukan tanpa maksud, tanpa perkataan. Selama kita masih hidup dan bisa berpikir, punya perasaan, hipnosis pasti terjadi.

Ada 2 hal yang mempengaruhi hipnosis yang kita terima:
1. yang kita terima dari diri kita sendiri.
2. dari luar, dari perkataan orang lain, dari bahasa tubuh orang lain, dari setiap kejadian yang terjadi maupun yang tidak terjadi di sekeliling kita.


Karena itu kita harus berhati hati. Tidak setiap hipnosis membangun kita. Semakin kita mawas diri dan berhati-hati terhadap setiap input dari luar dan terhadap setiap output dari hati yang akhirnya menjadi input kita juga.

Karena kita tidak mungkin tidak terhipnosis, kita harus memilih hipnosis yang membangun diri kita. Pilih, setiap hipnosis yang membangun diri kita. Kita tidak bisa mencegah burung terbang di atas kepala kita, tapi kita bisa mencegah mereka bersarang di kepala kita. Kita tidak bisa mencegah setiap input yang keluar dari lingkungan dan dari pemikiran lama kita, tapi kita bisa mencegah setiap input itu untuk merusak diri kita dan sebaliknya kita dapat mengubahnya untuk membangun diri kita.


Selama kita hidup, hipnosis pasti terjadi. Tidak ada yang namanya kebenaran mutlak. Kebenaran mutlak hanya milik Tuhan. Kita hanya bisa benar terhadap nilai-nilai yang kita miliki dalam diri kita masing-masing.

Apa yang kita percaya menentukan nilai-nilai kita. Nilai-nilai kita menentukan apa yang penting/ menjadi fokus kita. Apa yang menjadi fokus kita menentukan kondisi hati kita. Kondisi hati menentukan tindakan kita. Tindakan kita menentukan arah kita. Arah kita menentukan takdir kita.


 Definisi hipnosis yang kumaksud di sini: Setiap input yang kita terima(dari lingkungan maupun dari diri) yang akhirnya tertanam ke dalam pikiran/hati kita dan akhirnya menjadi kepercayaan kita.

 Ingat, apa yang kita percayai, menentukan state (kondisi hati kita). Dan dari sanalah datangnya kemalangan/ mujizat dalam hidup.