Berdasarkan penelitian dan statistik, sebagian besar orang mengalami serangan jantung/stroke yang pertama kalinya terjadi pada HARI SENIN JAM 7 PAGI.
(sumber:http://health.detik.com/read/2011/02/23/073421/1576767/763/risiko-stroke-dan-serangan-jantung-meningkat-di-pagi-hari?ld991103763) --> silahkan baca sendiri
Sebagian besar orang mengalami serangan jantung/stroke yang pertama kalinya terjadi pada HARI SENIN JAM 7 PAGI. Yaitu saat mereka berangkat untuk bekerja pada pekerjaan yang mereka TIDAK SUKA, pekerjaan yang membuat mereka stress.
Karena itu melalui artikel ini, aku ingin meng-encourage semua teman-temanku, mulailah membuat bisnis. Lebih baik lagi jika kamu memulai bisnis yang kamu sukai, yang kamu memiliki "passion" di dalamnya.
Di bawah ini aku berikan tips-tips untuk memulai bisnis:
1. mulailah bisnis dari bidang yang kamu suka atau kamu ahli di dalamnya
2. jika belum pengalaman, bisa mulai bisnis dengan cara membeli franchise. Misal: buka franchise K-Patats, atau Teh Tong Dji, atau apa-lah. (bisnis franchise ada ribuan, tinggal pilih yang kamu suka dan kamu yakin pasti sukses). Bisnis Franchise ada yang murah, ada yang mahal. Yang murah contohnya: Tela Krezz (kalo g salah 7 juta sudah bisa memulai, dapat gerobak+alat masak). Yang mahal contohnya: MC Donald (kalo g salah 200 juta per tahun). Franchise tidak selalu makanan, ada Franchise Salon rambut, ada Franchise percetakan. Cari sendiri yang tepat.
3. Jika modal terbatas, bisa dilakukan membuka bisnis bersama teman. (pilih teman yang benar-benar bisa dipercaya).
4. Berpartnerlah dengan orang yang sudah berhasil/ pernah berhasil. Selalu belajar dari orang-orang berhasil. (bisa dari teman kita atau tokoh-tokoh melalui buku,kotbah, dsb)
5. Kalo masih merasa tidak aman keluar dari pekerjaan untuk membuka bisnis, bisa dimulai dari bisnis sambilan dulu. Kerja sambil buka bisnis bersamaan. Kalo bisa mengatur pasti bisa. Atau ada juga yang suaminya masi kerja, istrinya yang disuruh jalankan bisnisnya (buat yang udah merid).

1. Alkitabiah (kamu menjadi Kepala dan bukan ekor).
2. kalo mau ditutup/terus buka saat mau berlibur, bisa sesuka hati.
3. kalo mau pelayanan, waktu bisa diatur agar lebih banyak.
4. Potensi penghasilan tidak diukur dari waktu. Tetapi dari seberapa banyak kamu memberikan "Nilai Tambah" kepada pelangganmu. Kamu tidak lagi dibayar berdasarkan waktu(yang sangat murah). Kamu dibayar berdasarkan jasa/nilai tambah yang kamu lakukan bagi orang lain. Dengan kata lain, jika Nilai Tambah yang kamu berikan kepada pelangganmu makin banyak, sebakin banyak pula orang puas, POTENSI PENGHASILANMU TANPA BATAS.
5. dengan kamu membuka bisnis, kamu membuka lowongan kerja bagi orang lain.
6. apakah kamu tidak ingin... membeli Mobil, membeli Rumah, memberikan pendidikan yang layak buat anakmu nanti? Kalo kamu menjadi karyawan biasa (dan bukan top manajemen perusahaan besar), berapa tahun kamu harus bekerja untuk mendapatkan itu semua?? Mau nabung berapa per bulan untuk beli mobil+rumah. Itu pun dengan asumsi kamu tidak mengalami sakit parah yang artinya pengeluaran rumah sakit dan tidak mendapat gaji karena sakit.
Mitos-mitos yang ada:
1. membuka bisnis resikonya tinggi.
Fakta: bekerja ikut orang lain resikonya lebih tinggi (amat sangat tinggi menurutku).
Inflasi (kenaikan harga) barang-barang lebih tinggi daripada rata-rata kenaikan gaji per tahun(itupun kalo naik gaji). Aku baru dengar dari MetroTV, Inflasi pendidikan di Indonesia adalah 20% per tahun. Kalo kita naik gaji 10% per tahun, itu tidak akan mencukupi untuk membiayai anak kita (kelak) dari SD hingga Perguruan Tinggi. Memangnya kita mau.. Anak kita cuma lulusan SD/SMP?
Kalo kerja sendiri, resiko bisnismu ditanggung kamu sendiri. Kalo kerja ikut orang, resiko bisnis orang lain(bosmu) yang kamu tanggung. Misal: perusahaan pailit, bukankah karyawannya otomatis di PHK semua?
Ada sebuah kisah nyata (aku dapat dari baca buku), seorang Top Management perusahaan besar di-PHK, alasannya: Dewan Direksinya ganti orang. Orang ini sebelumnya mendapat gaji yang sangat besar, tiba-tiba dia di-PHK, dan ia tidak sanggup lagi membiayai gaya hidupnya yang terlanjur tinggi.
Ini adalah alasan saya pribadi. Mengapa kerja sendiri lebih baik.. Karena dengan kerja sendiri, kita merasakan yang namanya Serem Serem Sedep bersama Tuhan. Entah bagaimana.. Karena Tuhan, ada orang bangkrut (yang bahkan sudah minus karena hutang), ditolong Tuhan dan akhirnya Dia bisa membeli gudang yang harganya 2,3Milyar. (gudangnya aja 2,3 Milyar). O.o Wah ingat orang ini, aku merasa terharu. Pada saat dia bangkrut itu, istrinya sakit dan masuk rumah sakit..
Entah bagaimana, karena penyertaan Tuhan dan taat pada Tuhan, customer selalu didatangkan pada toko kita.
Kalo kerja ikut orang, kamu tidak akan merasakan Serem Serem Sedep seperti ini. Kalo kerja ikut orang, perjuanganmu adalah perjuangan agar tidak mati(agar tidak dipecat). Kalo kerja sendiri, perjuanganmu bukan agar tidak mati, tetapi untuk meraih kemenangan demi kemenangan, untuk melebarkan sayap menjadi lebih besar.
2. membuka bisnis butuh modal besar.
Ini juga tidak benar. Robert Kiyosaki mengatakan, untuk membuka bisnis hanya butuh ide(modal uang bisa dicari dengan mencari investor). Kalo usahanya feasible dan menguntungkan, pasti ada investor yang mau menanamkan modalnya.
Menurut pendapatku pribadi, untuk membuka bisnis tidak dibutuhkan modal besar. Yang kita butuhkan cuma: "Penyertaan Tuhan". Minta ke Tuhan, dan percaya Dia telah memberikannya. Kemudian dengar dan taati apa yang Dia suruh. (Iman = perbuatan)
Taat meski takut, asalkan Tuhan beserta kita, kita aman. (Seperti seorang Papa menjaga anaknya, Dia akan menjaga kita. Bahkan lebih dari kasih seorang ibu... loh kok malah nyanyi :p).
SEMOGA artikelku ini bisa menyelamatkan beberapa teman-temanku ini (kalian) dari serangan jantung di Hari Senin Pagi Jam 7. :D
ps: sorry kalo ada yang kurang berkenan.
