Rabu, 03 September 2008

The beauty of “Bad Boy”

Pada saat aku masih di masa sekolah. Aku termasuk anak yang baik. Jarang melakukan hal yang nakal. Taat peraturan. Mengerjakan PR. Tidak menyontek. Anak kesayangan guru.



Tetapi ada beberapa teman saya yang termasuk dalam kategori “Anak Nakal”. Nilai ulangan mereka selalu jelek, sering tidak mengerjakan PR, terlambat masuk sekolah bahkan membolos. Kelakuan mereka juga nakal, bahkan berkelahi.



Mereka sering dipandang rendah, bahkan ditertawakan. Bila ada murid yang tidak naik kelas atau tidak lulus sekolah, maka nama mereka terlintas di urutan pertama. Mereka adalah kategori anak-anak yang tidak memiliki masa depan.



Tetapi... Saat ini aku memandang mereka dengan pandangan yang berbeda. Karena setelah dewasa, mereka adalah orang-orang sukses. Mereka berhasil meraih kekayaan, pasangan hidup yang sempurna, karir yang gemilang. Sedangkan orang-orang yang masuk dalam kategori sama denganku (orang yang pandai, ranking di kelas) ternyata tidak memiliki kesuksesan yang dimiliki oleh “Anak Nakal” itu. Bahkan orang yang masuk dalam kategoriku (anak baik yang pandai), hidup dalam keadaan yang pas-pasan dan hanya bisa memandang heran pada “Anak-anak Nakal” itu, kok bisa mereka menjadi sesukses itu.



Berdasarkan pengamatanku, “Anak Nakal” itu mempunyai kualitas yang tidak dimiliki dan bahkan tidak terlintas dalam pemikiran “Anak Baik yang Pandai”. Kualitas itu diantaranya:




  1. Anak Nakal itu terbiasa menghadapi penolakan. Dan mereka berhasil menghadapinya.

  2. Anak Nakal itu memiliki tindakan yang tergolong nekad. Anak Baik biasanya tidak berani nekad. Karena tindakan nekad cenderung mengundang reaksi penolakan. Sedangkan anak nakal, mereka hanya tersenyum saja menghadapi penolakan.

  3. Anak Nakal memiliki kepercayaan diri, kharisma yang tidak dimiliki oleh Anak Baik. Anak Baik cenderung menunduk bila bertemu orang, minder. Sedangkan Anak Nakal, Woow. Bahkan di hadapan presidenpun mereka tidak akan menunduk.

  4. Terlebih di atas segalanya. Anak Nakal tidak tunduk pada keadaan. Mereka menciptakan sendiri keadaan mereka. Sedangkan Anak Baik.... Anak Baik sukanya diatur, menunggu diperintah baru jalan.



Saat ini, aku belajar untuk memiliki kualitas yang dimiliki oleh Anak Nakal. Aku saat ini belajar untuk menjadi.... Anak Nakal yang Baik. Ha ha ha ha...